AUDI LORENZO

AUDI LORENZO

Kamis, 27 Februari 2014

Mengenal Komunitas Orang Papua

Mengenal Komunitas Orang PAPUA

Seperti kata pepatah  : ”Tak kenal maka Tak sayang” .
Kepulauan papua merupakan salah satu provinsi terluas yang ada di indonesia. Provinsi papua di bagi menjadi dua yaitu Papua bagian barat disebut dengan  Papua Barat, sedangkan bagian timur disebut provinsi Irian Jaya yang kemudian diubah menjadi East New Guinea atau Papua Nugini. Kata Papua berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli yang ada di daerah papua itu sendiri.
Di dalam dalam provinsi papua sendiri terdiri dari 29 kabupaten atau kota yang masing-masing memiliki ibukota yang berbeda, dalam jkabupaten atau kota tersebut terdapat kelompok suku asli yang terdiri dari 255 suku yang berbeda dan juga menggunakan bahasa yang berbeda-beda untuk berkomunikasi, karena belum tentu satu suku yang akan berkomunikasi dengan suku lain mengerti bahasa suku lain tersebut.
Tulisan di atas adalah sebagian kecil tentang provinsi papua, bagaimana jika saya mengenalkan kepada anda akan komunitas orang-orang papua yang khususnya ada di daerah gading serpong. Pertama kali saya bingung mau wawancara orang papua yang mana, karena jumlah orang papua yang ada di daerah gading serpong. Awalnya saya mempunyai satu narasumber yang akan saya wawancara, tapi dia ada tiba-tiba tidak dapat diwawancarai karena ada keperluan mendadak. Jadi terpaksa saya mencari narasumber lain di daerah tempat tinggal saya ,dan di asrama merah juga di depan Surya Institue.





Mungkin banyak orang belum mengetahui  gedung  yang berwana hijau yang ada terletak di depan kampus UMN. Mungkin kebanyakan orang-orang juga heran mengapa di gedung hijau ini banyak sekali  komunitas yang memiliki kulit hitam keluar pada sore hari.
Gedung hijau ini merupakan Surya Institute atau bisa juga disebut Surya Research Education Center yang di bangun oleh Prof. Yohanes Surya, PhD dengan misi melakukan reformasi pembelajaran sains dan matematika yang ada di Indonesia. 
Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan di Surya Institute ini memiliki tujuan yaitu Prof. Yohanes Surya, PhD ingin mengenalkan Sains dan Matematika kepada siswa, dengan harapan pelajaran tersebut dapat bermanfaat kedepannya bagi siswa. Mahasiswa yang ada di gedung ini berasal dari daerah-daerah tertinggal atau daerah-daerah pegunungan yang adad di papua, seperti kabupaten Yahukimo (Papua), Puncak Jaya (Papua), Kupang (NTT),  Tolikara (Papua), Jayawijaya Papua), Pegunungan Bintang (Papua), Mamberamo Tengah (Papua), Merauke (Papua),  Kota Jayapura  (Papua). Mereka diambil dari pelosok-pelosok dan mereka akan kembali kedaerah masing-masing setelah 4 tahun kuliah (+ 1 tahun matrikulasi). 


Orang-orang  papua yang ada di surya institute ini terdiri dari berbagai suku dan marga, selain itu juga mereka memeluk agama yang berbeda-beda, agama yang biasa di anut oleh orang-orang papua ini yaitu kotolik, nasrani dan islam, meski begitu mereka tetap menghargai satu sama lain.
Alasan mereka datang ke daerah serpong ini yaitu untuk belajar atau menambah ilmu pengetahuan di surya Institue, Ini  merupakan program pemda Papua untuk membayar sekolah anak-anak papua yang mengikuti suatu tes, jika mereka lolos seleksi atau tes. Mereka akan dikirim ke sekolah yang lebih bagus standar mata pelajarannya. Jadi ini merupakan tujuan pemda Papua. Anak-anak papua yang kuliah di Surya Institute ini di beri batas lima tahun oleh pemda untuk belajar di Surya Institute. Biasanya setelah lima tahun mereka kuliah, mereka akan kembali ke Papua dan kemampuan mereka di tes oleh pemda Papua. Setelah mereka lolos dari tahap tes yang di berikan pemda. Mereka dapat kembali menetap di papua.
Kenapa orang-orang papua suka berkumpul dan mengapa mereka hanya berkumpul dengan sesama mereka saja? Mungkin hal ini membuat kebanyakan orang penasaran tapi jawaban dari pertanyyan itu sangat simple yaitu karena mereka termasuk perantauan yang di kirim dari daerah mereka untuk bersekolah disini sehingga mereka harus melakukan banyak interaksi dengan sesama mereka, dari interkasi itu mereka dapat mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang dapat di lakukan di daerah yang baru dan untuk melakukan interaksi dengan yang bukan sesama mereka itu mereka tidak berani. Mungkin karena mereka sebagian orang-orang gunung yang dikatakan kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi. mereka suka berkumpul bersama jika tidak  ada mata kuliah, sehingga membuat mereka mengisi waktu kosong mereka dengan berkumpul untuk bersenda gurau atau mengerjakan tugas di asrama mereka.
Orang-orang papua yang ada di Surya institute ini biasanya selesai belajar sekitar jam lima sore, selesai belajar meresa akan melepas kepenatan mereka akan belajar dengan bermain bersama sesamanya. Kebanyakan permainan yang mereka lalukan itu sama dengan mereka sedang melakukan olahraga. Tempat lahan kosong yang ada di Surya Institue merupakan tempat mereka bermain sepak bola atau pun voli.
Selain melakukan observasi ke orang-orang papua yang ada di surya institute saya juga mewawancarai salah satu orang papua yang ada di daerah tempat tinggal saya. Namanya Bapak Yohanes, ia memiliki marga Fariza jadi nama lengkapnya Yohanes Fariza, ia merupakan orang papua yang telah lama menetap di daerah gading serpong ini, ia juga telah berkeluarga. Pak Yohannes berasal dari kabupaten kaimana, ia memeluk agama islam. Jadi untuk makanan khas jawa dia sudah terbiasa jika makanan tersebut sedikit pedas. Tapi untuk makanan khas jawa yang manis Pak Yohanes ini tetap belum terbiasa. Ia berasal dari Teluk Kargoni merupakan salah satu tempat ia tinggal, orang-orang yang tinggal di sini pun memeluk agama yang berbeda-beda, sehingga terdapat satu kebiasaan yang unik.
Kebiasaan yang uniknya itu kalau biasanya ada pesta perkawinan  atau acara lain, makanan, piring, gelas, garpu atau sendok di sediakan di satu meja dengan tempat yang berbeda. Misalnya makanan, piring, gelas, garpu atau sendok untuk nasrani dan katolik berada di meja bagian kanan, sedangkan untuk yang muslim makanan, piring, gelas, garpu atau sendok ata di meja bagian kiri. Kebiasaan unik lainnya itu jika di kampung tersebut ada yang muslim, orang-orang papua yang beragama katolik dan nasrani akan memberikan ikan, singkong, dll untuk masyarakat muslim tersebut kemudian sebaliknya orang muslim pun akan melakukan hal yang sama kepada orang-orang yang beragama katolik dan nasrani. Kemudian jika ada orang-orang nasrani  dan orang-orang katolik yang ingin menyantap daging babi mereka harus pergi ke hutan atau ke kebun untuk mamasak babi tersebut. Karena di kapung pak Yohanes tersebut ada peraturan bahwa orang-orang nasrani dan katolik tidak boleh memanggang dan menggoreng babi di kampung tersebut. Hal ini di maksudkan agar orang muslim yang ada di kampung tersebut tidak mencium aroma daging babi, sehingga hal tersebut tidak membuat mereka melanggar aturan agamanya. Jika ingin memasak daging babi itu orang-orang nasrani dan katolik hanya dapat memasak yang basah( kuah) tidak boleh kering ( goreng atau bakar).
Di kabupaten kaimana sendiri terdiri dari tujuh suku yang berbeda dan memiliki bahasa yang berbeda pula untuk berinteraksi. Sehingga Pak Yohannes belum tentu dapat berinteraksi dengan ke tujuh suku yang ada di kabupaten kaimana ini, sebenarnya kosakata bahasa yang ada di setiap suku itu sama yang membedakan bahasa tersebut hanya bahasa kasar dan halus dalam penyampaiannya. Di satu suku mungkin harusmenggunakan bahasa yang pengucapannya halus yang bertujuan untuk menghormati orang yang lebih tua darinya. Biasanya orang-orang yang ada di teluk kargoni saling menggunjungi satu sama lain pada hari raya agama meski agama mereka berbeda-beda, misalnya orang-orang nasrani dan katolik datang berkunjung ke orang-orang muslim yang sedang merayakan hari Ramadhan. Begitu pula orang muslim ia akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang-orang nasrani.
Di irian tidak boleh ada pertikaina, kenapa? Karena itu merupakan sumpah adat yang ada di daerah tersebut yang melarang adanya pertikaian antar umat beragama. Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat papua waktu dulu yaitu ? menurut pa Yohannes  waktu dulu orang-orang papua terkenal suka berkelahi dan mabuk-mabukan. Pak yohannes sendiri sudah mengenal tuak dari kelas 4 SD, biasanya ia mendapat tuak itu dari daerah Enaou. Minum Tuak ini biasanya bersamaan dengan memakan gambir ( biasanya orang jawa gunakan untuk nginang ). Itu merupakan salah satu kebiasaan yang ada pada orang-orang papua, kebiasaan itu biasanya mereka dapatkan dari mereka kecil.
 Sampai disini cerita berakhir, meski awalnya saya penasaran denga orang-orang papua. akhirnya dengan tugas KAB ini saya melakukan wawancara sendiri ke orang-orang papua tersebut, yang akhirnya membuat rasa penasaran saya pun hilang tak tersisa. ini merupakan pengalaman baru saya untuk mengenal orang-orang papua lebih mendalam.
 
sumber : http://tugaskab.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


haloo!