Kebiasaan Masyarakat Papua Memakan Buah Pinang
Masyarakat
Papua sangat menggemari memakan buah pinang yang menghasilkan air ludah
berwarna merah itu bisa membuat lingkungan menjadi kotor, Mereka yang
makan pinang ditambah campuran lainnya, sama seperti orang makan sirih
yang menghasilkan air ludah berwarna merah. Biasanya air ludah itu
dimuntahkan begitu saja di jalan, atau di mana saja. Bisa dibayangkan
kalau air ludah itu dibuang di sembarang tempat maka semua jalanan dan
tempat-tempat santai akan berwarna merah, dinding-dinding juga berwarna
merah akibat air ludah yang berwarna merah itu.
Jalan-jalan
di sekitar terminal Bandara, atau di Kota Jayapura sendiri sebagian
memang berwarna merah karena masyarakat dengan seenaknya membuang ludah
di jalan atau tempat-tempat lainnya. Kesan jorok pasti terasa, dan kalau
tahu penyebab warna merah itu adalah air ludah, maka kita akan
hati-hati melangkah agar tidak menginjaknya.
Ada
yang mengatakan, ludah berwarna merah itu tidak hanya dibuang di jalan,
tapi kadang-kadang dengan sengaja dibuang ke bangunan yang baru dicat,
atau lantai yang baru dibangun di sebuah bangunan baru. Yang bisa
dilakukan hanyalah menempel stiker seperti larangan makan pinang itu.
Dan itu pun rasanya belum tepat karena yang dilarang seharusnya membuang
air ludah sembarangan, bukan tradisi makan pinang itu.
Kebiasaan
membuang ludah hasil makan pinang itu sama seperti yang terjadi di
Myanmar. Penduduk di sana juga terbiasa makan sirih yang dijual di
pinggir jalan. Seperti merokok, setiap orang dapat membeli sirih untuk
sekali makan. Karena itu, jangan heran di Myanmar jalan-jalan penuh
dengan warna merah karena ludah berwarna merah dibuang sembarangan di
jalan-jalan.
Kesan
yang timbul mengunjungi Bandara Sentani memang sangat tidak nyaman.
Semua toilet yang ada di Bandara itu dalam keadaan rusak, walau kata
petugasnya sedang direnovasi. Toilet yang ada di terminal kedatangan,
dan kebarangkatan semuanya tergenang air. Apalagi yang berada di luar
terminal, semua toiletnya sedang ditutup karena alasan sedang dalam
perbaikan. Kita khawatir genangan air yang ada di toilet itu selain air
kencing dan air lainnya, pasti di dalamnya juga tercampur dengan air
ludah yang berwarna merah dari pemakan pinang tersebut.
Dan
lebih tidak menarik lagi di hampir semua Bandara di Papua, banyak
anggota masyarakat yang bisa masuk sampai ke pinggir landasan tempat
pesawat parkir, seperti di Bandara Sentani. Petugas memang berusaha
untuk mencegah mereka masuk dan menghalau mereka untuk keluar dari
daerah yang sebenarnya tertutup tersebut. Tapi mereka tetap tidak mau
keluar dari lingkungan yang terbatas tersebut. Bagaimana faktor
keselamatan penerbangan dengan adanya kelonggaran seperti itu.
Pemerintah
memang telah berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan
masyarakat juga sebenarnya harus menjaga dan memelihara apa yang telah
dibangun oleh pemerintah tersebut. Kita juga harus menjaga kebersihan
lingkungan kita, apalagi Papua merupakan salah satu tujuan wisatawan
mancanegara, sehingga harus kita jaga kebersihannya dengan tidak
membuang ludah sembarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar