Mengenal
Komunitas Orang PAPUA
Seperti kata
pepatah : ”Tak kenal maka Tak sayang” .
Kepulauan papua merupakan salah satu provinsi terluas yang ada
di indonesia. Provinsi papua di bagi menjadi dua
yaitu Papua bagian barat disebut dengan Papua Barat, sedangkan bagian timur disebut provinsi
Irian Jaya yang kemudian diubah menjadi East New Guinea atau Papua Nugini. Kata
Papua berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran
yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli yang ada di daerah papua itu
sendiri.
Di dalam dalam provinsi papua
sendiri terdiri dari 29 kabupaten atau kota yang masing-masing memiliki ibukota
yang berbeda, dalam jkabupaten atau kota tersebut terdapat kelompok suku asli
yang terdiri dari 255 suku yang berbeda dan juga menggunakan bahasa yang
berbeda-beda untuk berkomunikasi, karena belum tentu satu suku yang akan
berkomunikasi dengan suku lain mengerti bahasa suku lain tersebut.
Tulisan
di atas adalah sebagian kecil tentang provinsi papua, bagaimana jika saya
mengenalkan kepada anda akan komunitas orang-orang papua yang khususnya ada di daerah
gading serpong. Pertama kali saya bingung mau wawancara orang papua yang mana,
karena jumlah orang papua yang ada di daerah gading serpong. Awalnya saya
mempunyai satu narasumber yang akan saya wawancara, tapi dia ada tiba-tiba
tidak dapat diwawancarai karena ada keperluan mendadak. Jadi terpaksa saya
mencari narasumber lain di daerah tempat tinggal saya ,dan di asrama merah juga
di depan Surya Institue.
Mungkin
banyak orang belum mengetahui gedung
yang berwana hijau yang ada terletak di depan kampus UMN. Mungkin
kebanyakan orang-orang juga heran mengapa di gedung hijau ini banyak
sekali komunitas yang memiliki kulit
hitam keluar pada sore hari.
Gedung
hijau ini merupakan Surya Institute atau bisa juga disebut Surya Research Education Center yang di bangun oleh Prof. Yohanes Surya, PhD dengan misi
melakukan reformasi pembelajaran sains dan matematika yang ada di
Indonesia.
Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan
di Surya Institute ini memiliki tujuan yaitu Prof. Yohanes Surya, PhD ingin
mengenalkan Sains dan Matematika kepada siswa, dengan harapan pelajaran
tersebut dapat bermanfaat kedepannya bagi siswa. Mahasiswa yang ada di gedung
ini berasal dari daerah-daerah tertinggal atau daerah-daerah pegunungan yang adad
di papua, seperti kabupaten
Yahukimo (Papua), Puncak Jaya (Papua), Kupang (NTT), Tolikara (Papua),
Jayawijaya Papua), Pegunungan Bintang (Papua), Mamberamo Tengah (Papua),
Merauke (Papua), Kota Jayapura (Papua). Mereka diambil dari
pelosok-pelosok dan mereka akan kembali kedaerah masing-masing setelah 4 tahun
kuliah (+ 1 tahun matrikulasi).
Orang-orang papua
yang ada di surya institute ini terdiri dari berbagai suku dan marga, selain
itu juga mereka memeluk agama yang berbeda-beda, agama yang biasa di anut oleh
orang-orang papua ini yaitu kotolik, nasrani dan islam, meski begitu mereka
tetap menghargai satu sama lain.
Alasan mereka datang ke daerah serpong ini yaitu
untuk belajar atau menambah ilmu pengetahuan di surya Institue, Ini merupakan program pemda Papua untuk membayar
sekolah anak-anak papua yang mengikuti suatu tes, jika mereka lolos seleksi
atau tes. Mereka akan dikirim ke sekolah yang lebih bagus standar mata
pelajarannya. Jadi ini merupakan tujuan pemda Papua. Anak-anak papua yang
kuliah di Surya Institute ini di beri batas lima tahun oleh pemda untuk belajar
di Surya Institute. Biasanya setelah lima tahun mereka kuliah, mereka akan
kembali ke Papua dan kemampuan mereka di tes oleh pemda Papua. Setelah mereka
lolos dari tahap tes yang di berikan pemda. Mereka dapat kembali menetap di
papua.
Kenapa orang-orang papua suka berkumpul dan mengapa
mereka hanya berkumpul dengan sesama mereka saja? Mungkin hal ini membuat
kebanyakan orang penasaran tapi jawaban dari pertanyyan itu sangat simple yaitu
karena mereka termasuk perantauan yang di kirim dari daerah mereka untuk
bersekolah disini sehingga mereka harus melakukan banyak interaksi dengan sesama
mereka, dari interkasi itu mereka dapat mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang
dapat di lakukan di daerah yang baru dan untuk melakukan interaksi dengan yang
bukan sesama mereka itu mereka tidak berani. Mungkin karena mereka sebagian
orang-orang gunung yang dikatakan kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
mereka suka berkumpul bersama jika tidak
ada mata kuliah, sehingga membuat mereka mengisi waktu kosong mereka
dengan berkumpul untuk bersenda gurau atau mengerjakan tugas di asrama mereka.
Orang-orang papua yang ada di Surya institute ini
biasanya selesai belajar sekitar jam lima sore, selesai belajar meresa akan
melepas kepenatan mereka akan belajar dengan bermain bersama sesamanya. Kebanyakan
permainan yang mereka lalukan itu sama dengan mereka sedang melakukan olahraga.
Tempat lahan kosong yang ada di Surya Institue merupakan tempat mereka bermain
sepak bola atau pun voli.
Selain melakukan observasi ke orang-orang papua yang
ada di surya institute saya juga mewawancarai salah satu orang papua yang ada
di daerah tempat tinggal saya. Namanya Bapak Yohanes, ia memiliki marga Fariza
jadi nama lengkapnya Yohanes Fariza, ia merupakan orang papua yang telah lama
menetap di daerah gading serpong ini, ia juga telah berkeluarga. Pak Yohannes berasal
dari kabupaten kaimana, ia memeluk agama islam. Jadi untuk makanan khas jawa
dia sudah terbiasa jika makanan tersebut sedikit pedas. Tapi untuk makanan khas
jawa yang manis Pak Yohanes ini tetap belum terbiasa. Ia berasal dari Teluk
Kargoni merupakan salah satu tempat ia tinggal, orang-orang yang tinggal di
sini pun memeluk agama yang berbeda-beda, sehingga terdapat satu kebiasaan yang
unik.
Kebiasaan yang uniknya itu kalau biasanya ada pesta
perkawinan atau acara lain, makanan,
piring, gelas, garpu atau sendok di sediakan di satu meja dengan tempat yang
berbeda. Misalnya makanan, piring, gelas, garpu atau sendok untuk nasrani dan
katolik berada di meja bagian kanan, sedangkan untuk yang muslim makanan,
piring, gelas, garpu atau sendok ata di meja bagian kiri. Kebiasaan unik
lainnya itu jika di kampung tersebut ada yang muslim, orang-orang papua yang
beragama katolik dan nasrani akan memberikan ikan, singkong, dll untuk
masyarakat muslim tersebut kemudian sebaliknya orang muslim pun akan melakukan
hal yang sama kepada orang-orang yang beragama katolik dan nasrani. Kemudian jika
ada orang-orang nasrani dan orang-orang
katolik yang ingin menyantap daging babi mereka harus pergi ke hutan atau ke
kebun untuk mamasak babi tersebut. Karena di kapung pak Yohanes tersebut ada
peraturan bahwa orang-orang nasrani dan katolik tidak boleh memanggang dan
menggoreng babi di kampung tersebut. Hal ini di maksudkan agar orang muslim
yang ada di kampung tersebut tidak mencium aroma daging babi, sehingga hal
tersebut tidak membuat mereka melanggar aturan agamanya. Jika ingin memasak
daging babi itu orang-orang nasrani dan katolik hanya dapat memasak yang basah(
kuah) tidak boleh kering ( goreng atau bakar).
Di kabupaten
kaimana sendiri terdiri dari tujuh suku yang berbeda dan memiliki bahasa yang
berbeda pula untuk berinteraksi. Sehingga Pak Yohannes belum tentu dapat berinteraksi
dengan ke tujuh suku yang ada di kabupaten kaimana ini, sebenarnya kosakata
bahasa yang ada di setiap suku itu sama yang membedakan bahasa tersebut hanya
bahasa kasar dan halus dalam penyampaiannya. Di satu suku mungkin
harusmenggunakan bahasa yang pengucapannya halus yang bertujuan untuk
menghormati orang yang lebih tua darinya. Biasanya orang-orang yang ada di
teluk kargoni saling menggunjungi satu sama lain pada hari raya agama meski
agama mereka berbeda-beda, misalnya orang-orang nasrani dan katolik datang
berkunjung ke orang-orang muslim yang sedang merayakan hari Ramadhan. Begitu pula
orang muslim ia akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang-orang
nasrani.
Di irian tidak boleh ada pertikaina, kenapa? Karena itu
merupakan sumpah adat yang ada di daerah tersebut yang melarang adanya
pertikaian antar umat beragama. Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat papua waktu
dulu yaitu ? menurut pa Yohannes waktu
dulu
orang-orang papua terkenal suka berkelahi dan mabuk-mabukan. Pak
yohannes
sendiri sudah mengenal tuak dari kelas 4 SD, biasanya ia mendapat tuak
itu dari
daerah Enaou. Minum Tuak ini biasanya bersamaan dengan memakan gambir (
biasanya orang jawa gunakan untuk nginang ). Itu merupakan salah satu
kebiasaan yang ada pada orang-orang papua, kebiasaan itu biasanya mereka
dapatkan dari mereka kecil.
Sampai
disini cerita berakhir, meski awalnya saya penasaran denga orang-orang
papua. akhirnya dengan tugas KAB ini saya melakukan wawancara sendiri ke
orang-orang papua tersebut, yang akhirnya membuat rasa penasaran saya
pun hilang tak tersisa. ini merupakan pengalaman baru saya untuk
mengenal orang-orang papua lebih mendalam.
sumber : http://tugaskab.blogspot.com