hai hai hai ;) halo halo halo :* hei hei eh...
haha lol -_- oke maaf.. harap maklum.. saya lagi eror bisa dikatakan lagi dalam tahap menuju kedewasaan(?) ah sumpah garing! -_- oke baiklah lupakan !
first,gua udah selesai un, iya selesai.. ini lagi nunggu hasilnya gimana :o gua berharap nilai gua tinggi! dan gua niat banget masuk SMA 2 piji -_- entah kenapaa ... pffhhttt -_-
eh lu tau ga? enggak pasti -_- ya jelas gatau lah -_-
nih! gua kasih tau ya! gua lagi sukak sama seseorang ! dan lo tau orang itu siapa? ha? dia teman sekelas gue njirr -_- ahelah sumpah ini gilak !!!!! setan apadah yang ngehasut gua buat cerita ini semua diblog -___________________________________- tapi yagapapa lah,, toh juga gaadak yang baca --" wkwk...
awalnya gua mana bisa tebak kalau gua suka sama dia -_- orang kita berdua biasa biasa aja gitu -_- sumpah gaadak rasa sama sekali! Lah sekarang? beh boro boro -_- dapat sms "hy cerewet" doang dari dia senangnya ga ketulungan '-' sumpah ini gilak! iya gilak! gilak banget -_- ...
emang gua dasarnya udah gilak -_- ........
sekarang apa? lo tau? layaknya cewe biasa . yap! berharap! hanya bisa berharap ! ga mungkin kan cewe yang mulai -_- ah mana ada sejarahnya anak Riau kayak gitu -_- kecuali metropolitan gua ga tau dah -_-
gua berharap dia peka dan sadar dengan bacotan gua diblog ini! tapi,disisi lain,gua juga gapengen dia tau kalau gua sukak sama dia -_- ahelah! rese lo semua pada kepoin blog gua!
lo tau? gua sukak sama dia itu baruu.. iya baruu ajaaa 5 menit yang lalu....... haha gadeng, gua sukak sama dia udah lumayan lama sih .. ingat ya lumayan..berharapnya juga baru baru ini -_- jadi so buat gua ini biasa aja... ga wow wow banget dah -_-
parahnya lagi, gua dapat sms dari dia aja senangnya nauzubillah ...sampai jingkrak jingkrak tau ga -_- awalnya smsan sama dia sih biasa aja, bawaan gua jutek gitu,,karena memang awalnya gua benci sama dia pake banget -_- tapi lama kelamaan, setelah dia pinter banget mengubah suasan,,buat gua ngefly,terbang sampai ke disneyland Hongkong -_- gara gara pujian mautnya yang bilang gua "mungil2 tapi manis" "lucu,manis,imut" "kau kok cantik?" ahelah! sumpah masih terngiang di memori otak gue >.< dan dari situlah berawal benih benih gimana gitu -___- haha it's so lol
gua juga heran sama dia-_- kok bisa dan mau maunya ngasih kepercayaan sama gua buat ngurus..inilai itulahh... yang gabisa gua sebut jugaaa karena privacy .yap!
makin lama makin deket...
makin lama makin nyesek
makin lama makin miris!
makin lama makin kretek -_-
dan akhirnya !!!!!!!!!!!!! *Duaarrrr!!!!!!!!!!!!!!!
wkwk gadeng-_- biasa aja sih ... hihi :$
sekarang gua nyesal aja udah cuekin dia duluu... gapeduli.. eh malah sekarang gua kemakan omongan gua sendirii... ini pengalaman dan pelajaran buat gue!
gua berharap,dengan gua share pengalaman ini,bisa jadi pelajaran juga buat kalian.
dan gua makin yakin sama filosofi yang menyatakan kalau benci lama lama jadi cinta -_- ahelah! gua mah dulu berfikir yang menciptakan kepanjangan dari benci adalah benar benar cinta hanya orang bodoh -_- tapi ternyata? damn! gua kenak! dan gua benar benar merasakannya! lo tau? gua kapok dah sekarang. kapok -_-
eitsss.. udah dulu ye... ini tiba tiba gua dapat sms dari dia -_- gilakk kayaknya ada koneksi gitu gua sama dia *pede* gua lagi nyeritaiin dia.. eh dia malah sms :* "lagi apa?" Huahahahanjirrrrr._.
aaaaaaaaa gue gilak ! makin gilak! kini gilak! besok gatau -_-
gua berharap ga adak yang baca bacotan bodoh ini -_-
oke next time.. kalau ada waktu.. gua bakal ceritain hal hal yang lebih loak dari ini -_-
karena gua merasa hidup gua penuh dengan keloak loakkan,kekenyolan,ketidakwarasan,dan sebagainya yang selalu menuhi harihari gua... ah curcol mulu nyet -_- kapan sudahnya...
oke baiklah langsung to the point aja...
wabilahitaufikwalhidayah... Assalamualaikumwarrahmatullahi wabarokatuh o:)
my post is a part of my life ^_^
Pulau Raja Ampat di Papua
AUDI LORENZO
Senin, 12 Mei 2014
Kamis, 27 Februari 2014
Tanaman sagu di tanah Papua Indonesia
Sagu
Bagi
masyarakat di Kabupaten Yahukimo khususnya dan masyarakat Papua umumnya, sagu sudah
menjadi bagaian dari kehidupan mereka sebagai budaya. Budaya sagu ini erat
kaitanya dengan wilayah Papua yang merupakan lumbung bagi pohon sagu. Pohon
sagu tersebar luas di seluruh wilayah Papua. Papua sendiri merupakan provinsi
yang memiliki lahan sagu terbesar di Indonesia.
85 persen lahan sagu nasional ada di provinsi ini.
Bagi
penduduk yang berada dipedalaman mendapatkan sagu dengan mencarinya di hutan.
Yang bertugas mencari dan kemudian memasak sagu ini biasanya dilakukan oleh
kaum perempuan karena dianggap tidak memerlukan tenaga fisik yang besar.
Sementara
kaum wanita mencari sagu, kaum prianya berburu untuk mencari makanan yang
dijadikan lauk untuk dimakan bersama sagu nantinya. Pohon sagu yang siap dan
bagus untuk diambil saripatinya yaitu yang berumur antara 3 hingga 5 tahun.
Kegiatan
mencari sagu ini juga dikenal dengan nama memangkur. Sebelum menebang pohon,
pencari sagu memeriksa dahulu apakah pohon tersebut mengandung cukup sagu atau
tidak. Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan melubangi pohon sagu menggunakan
kapak. Dari lubang tersebut para pencari sagu dapat mengetahui kandungan sagu
dalam pohon, jika dirasa cukup mengandung sagu maka pohon tersebut akan
ditebang. Sagu diperoleh dari pengolahan empulur pohon sagu untuk diambil
saripatinya.
Empelur
pohon sagu berada di bagian dalam batang pohon sagu. Empelur ini terlihat
setelah batang pohon sagu dibelah. Empulur atau bagian tengah pohon sagu ini
kemudian dipangkur menggunakan ames atau pangkur untuk memperoleh
serpihan-serpihan kecil seperti parutan kelapa dalam ukuran yang lebih besar.
Untuk
beberapa wilayah, sebagian masyarakat Yahukimo sudah menggunakan alat yang
lebih modern untuk memperoleh serpihan-serpihan kecil ini. Mereka menggunakan
alat seperti parutan kelapa untuk memarut empelur sagu yang sudah
dibelah-belah. Selanjutnya serpihan-serpihan sagu tersebut di peras dengan
menggunakan campuran air. Hasil perasan tersebut ditampung dalam sebuah wadah.
Tahap
penampungan ini bertujuan untuk mengendapkan saripati sagu. Setelah beberapa
jam, air perasan yang tadinya berwarna putih perlahan berubah menjadi bening di
bagian atasnya dan terlihat endapan sagu di dasarnya. Setelah itu air tersebut
dibuang hingga hanya tersisa endapan sagu. Sagu inilah yang kemudian siap
diolah sebagai bahan makanan. Satu pohon
sagu yang bagus dapat menghasilkan sekitar 120 kg hingga 150 kg.
Saat ini,
bagi sebagian keluarga mencari sagu bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri.
Mereka juga mencari sagu untuk di jual di pasar. Hasil penjualan sagu tersebut
dapat digunakan untuk membeli keperluan mereka yang lain. (Sumber Buku Profil
Kabupaten Yahukimo)
nokenseni kerajinan warga Papua
Noken
Noken
merupakan tas tradisional penduduk asli Papua, dan secara otomatis menjadi tas
tradisional bagi penduduk Kabupaten Yahukimo. Sebagai tas tradisional, noken
mempunyai keunikan yang melekat pada cara membawanya.
Cara
membawa tas Noken yaitu dengan melingkarkan tali di dahi sehingga berat
dibebankan ke kepala. Dengan posisi tersebut, bagian bawahnya menggelantung di
punggung bahkan hingga pantat. Noken mempunyai fungsi yaitu untuk membawa
berbagai macam barang bawaan seperti sayur-mayur, umbi-umbian, buah-buahan,
kayu bakar, serta hasil perkebunan atau pertanian lainnya.
Bagi
ibu-ibu yang mempunyai babi, Noken dapat juga digunakan untuk membawa anak
babi. Bahkan, Noken kadang-kadang digunakan juga untuk membawa bayi mereka.
Noken terbuat dari bahan dasar yang berasal dari akar-akaran. Akar-akaran
tersebut kemudian dibuat benang dan kemudian dianyam menjadi tas
keranjang.
Tradisi unik tusuk hidung masyarakat Papua
Tusuk
hidung merupakan salah satu kebudayaan dari daerah pegunungan tengah
Papua. Kebudayaan ini memiliki makna yang mendalam bagi setiap
pelakunya. Melubangi bagian tengah hidung (septum) dilakukan umumnya
oleh kaum adam. Bukan berarti kaum hawa tidak boleh melakukannya, namun
kebanyakan dari kaum hawa memilih untuk melubangi telinganya. Budaya
yang satu ini menggambarkan kedewasaan dari pelakunya.
Dewasa
dalam arti sudah dapat membantu meringankan pekerjaan orang tua seperti
'membelah kayu' bakar untuk kepentingan keluarga, membantu orang tua
mengerjakan ladang bahkan membuka ladang baru sendiri, hingga
menggambarkan kesiapan pelakunya untuk hidup berumah tangga.
Cara melubanginya pun terbilang ekstrim. Melubangi hidung/septum dan
telinga tidak menggunakan jarum seperti yang sedang trend saat ini.
Tetapi alat yang dingunakan adalah sebatang kayu dengan diameter 1 - 2
cm yang diruncingkan dan ditusukkan pada septum. Kemudian kayu tersebut
dibiarkan selama beberapa waktu hingga luka tersebut sembuh dan akan
diperoleh lubang sebesar kayu itu.
Pelaku
harus berpantang makan buah-buahan seperti ketimun, labu, dan berbagai
umbi-umbian yang berbentuk bulat selama dalam masa proses penyembuhan.
Selain itu karena telah melubangi hidungnya para pelaku wajib membantu
orang tua dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Jika hal-hal
tersebut dilanggar maka bukannya kesembuhan dan lubang yang bagus
diperoleh melainkan infeksi bahkan robeknya septum sehingga akan merusak
penampilan yang didapatkan. Hal ini dipercayai oleh beberapa daerah di
pegunungan tengah.
Hidung dan telinga yang telah berlubang ini akan berubah fungsi ketika
diadakannya upacara dan pesta adat. Lubang-lubang tersebut akan menjadi
tempat bagi assesories penghias wajah. Sepasang taring babi,
moncong/paruh panjang burung-burung pemakan buah yang dihiasi dengan
manik-manik yang bergantungan, hingga berbagai macam bentuk kayu akan
dipasangkan di sana. Bagi kaum adam itulah salah satu cara memikat hati
kaum hawa. Sementara jika dalam suasana perang, benda-benda yang
dipasangkan dalam lubang tersebut akan menggambarkan kejantanan
penggunanya.
Namun sayang, budaya ini nampaknya mulai tergusur oleh jaman. Saat ini jarang ditemukan kaum muda yang melakukan hal tersebut.
sumber : http://arinanuruld.blogspot.comMengenal Komunitas Orang Papua
Mengenal
Komunitas Orang PAPUA
Kepulauan papua merupakan salah satu provinsi terluas yang ada
di indonesia. Provinsi papua di bagi menjadi dua
yaitu Papua bagian barat disebut dengan Papua Barat, sedangkan bagian timur disebut provinsi
Irian Jaya yang kemudian diubah menjadi East New Guinea atau Papua Nugini. Kata
Papua berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran
yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli yang ada di daerah papua itu
sendiri.
Di dalam dalam provinsi papua
sendiri terdiri dari 29 kabupaten atau kota yang masing-masing memiliki ibukota
yang berbeda, dalam jkabupaten atau kota tersebut terdapat kelompok suku asli
yang terdiri dari 255 suku yang berbeda dan juga menggunakan bahasa yang
berbeda-beda untuk berkomunikasi, karena belum tentu satu suku yang akan
berkomunikasi dengan suku lain mengerti bahasa suku lain tersebut.
Tulisan
di atas adalah sebagian kecil tentang provinsi papua, bagaimana jika saya
mengenalkan kepada anda akan komunitas orang-orang papua yang khususnya ada di daerah
gading serpong. Pertama kali saya bingung mau wawancara orang papua yang mana,
karena jumlah orang papua yang ada di daerah gading serpong. Awalnya saya
mempunyai satu narasumber yang akan saya wawancara, tapi dia ada tiba-tiba
tidak dapat diwawancarai karena ada keperluan mendadak. Jadi terpaksa saya
mencari narasumber lain di daerah tempat tinggal saya ,dan di asrama merah juga
di depan Surya Institue.
Mungkin
banyak orang belum mengetahui gedung
yang berwana hijau yang ada terletak di depan kampus UMN. Mungkin
kebanyakan orang-orang juga heran mengapa di gedung hijau ini banyak
sekali komunitas yang memiliki kulit
hitam keluar pada sore hari.
Gedung
hijau ini merupakan Surya Institute atau bisa juga disebut Surya Research Education Center yang di bangun oleh Prof. Yohanes Surya, PhD dengan misi
melakukan reformasi pembelajaran sains dan matematika yang ada di
Indonesia.
Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan
di Surya Institute ini memiliki tujuan yaitu Prof. Yohanes Surya, PhD ingin
mengenalkan Sains dan Matematika kepada siswa, dengan harapan pelajaran
tersebut dapat bermanfaat kedepannya bagi siswa. Mahasiswa yang ada di gedung
ini berasal dari daerah-daerah tertinggal atau daerah-daerah pegunungan yang adad
di papua, seperti kabupaten
Yahukimo (Papua), Puncak Jaya (Papua), Kupang (NTT), Tolikara (Papua),
Jayawijaya Papua), Pegunungan Bintang (Papua), Mamberamo Tengah (Papua),
Merauke (Papua), Kota Jayapura (Papua). Mereka diambil dari
pelosok-pelosok dan mereka akan kembali kedaerah masing-masing setelah 4 tahun
kuliah (+ 1 tahun matrikulasi).
Orang-orang papua
yang ada di surya institute ini terdiri dari berbagai suku dan marga, selain
itu juga mereka memeluk agama yang berbeda-beda, agama yang biasa di anut oleh
orang-orang papua ini yaitu kotolik, nasrani dan islam, meski begitu mereka
tetap menghargai satu sama lain.
Alasan mereka datang ke daerah serpong ini yaitu
untuk belajar atau menambah ilmu pengetahuan di surya Institue, Ini merupakan program pemda Papua untuk membayar
sekolah anak-anak papua yang mengikuti suatu tes, jika mereka lolos seleksi
atau tes. Mereka akan dikirim ke sekolah yang lebih bagus standar mata
pelajarannya. Jadi ini merupakan tujuan pemda Papua. Anak-anak papua yang
kuliah di Surya Institute ini di beri batas lima tahun oleh pemda untuk belajar
di Surya Institute. Biasanya setelah lima tahun mereka kuliah, mereka akan
kembali ke Papua dan kemampuan mereka di tes oleh pemda Papua. Setelah mereka
lolos dari tahap tes yang di berikan pemda. Mereka dapat kembali menetap di
papua.
Kenapa orang-orang papua suka berkumpul dan mengapa
mereka hanya berkumpul dengan sesama mereka saja? Mungkin hal ini membuat
kebanyakan orang penasaran tapi jawaban dari pertanyyan itu sangat simple yaitu
karena mereka termasuk perantauan yang di kirim dari daerah mereka untuk
bersekolah disini sehingga mereka harus melakukan banyak interaksi dengan sesama
mereka, dari interkasi itu mereka dapat mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang
dapat di lakukan di daerah yang baru dan untuk melakukan interaksi dengan yang
bukan sesama mereka itu mereka tidak berani. Mungkin karena mereka sebagian
orang-orang gunung yang dikatakan kurang memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
mereka suka berkumpul bersama jika tidak
ada mata kuliah, sehingga membuat mereka mengisi waktu kosong mereka
dengan berkumpul untuk bersenda gurau atau mengerjakan tugas di asrama mereka.
Orang-orang papua yang ada di Surya institute ini
biasanya selesai belajar sekitar jam lima sore, selesai belajar meresa akan
melepas kepenatan mereka akan belajar dengan bermain bersama sesamanya. Kebanyakan
permainan yang mereka lalukan itu sama dengan mereka sedang melakukan olahraga.
Tempat lahan kosong yang ada di Surya Institue merupakan tempat mereka bermain
sepak bola atau pun voli.
Selain melakukan observasi ke orang-orang papua yang
ada di surya institute saya juga mewawancarai salah satu orang papua yang ada
di daerah tempat tinggal saya. Namanya Bapak Yohanes, ia memiliki marga Fariza
jadi nama lengkapnya Yohanes Fariza, ia merupakan orang papua yang telah lama
menetap di daerah gading serpong ini, ia juga telah berkeluarga. Pak Yohannes berasal
dari kabupaten kaimana, ia memeluk agama islam. Jadi untuk makanan khas jawa
dia sudah terbiasa jika makanan tersebut sedikit pedas. Tapi untuk makanan khas
jawa yang manis Pak Yohanes ini tetap belum terbiasa. Ia berasal dari Teluk
Kargoni merupakan salah satu tempat ia tinggal, orang-orang yang tinggal di
sini pun memeluk agama yang berbeda-beda, sehingga terdapat satu kebiasaan yang
unik.
Kebiasaan yang uniknya itu kalau biasanya ada pesta
perkawinan atau acara lain, makanan,
piring, gelas, garpu atau sendok di sediakan di satu meja dengan tempat yang
berbeda. Misalnya makanan, piring, gelas, garpu atau sendok untuk nasrani dan
katolik berada di meja bagian kanan, sedangkan untuk yang muslim makanan,
piring, gelas, garpu atau sendok ata di meja bagian kiri. Kebiasaan unik
lainnya itu jika di kampung tersebut ada yang muslim, orang-orang papua yang
beragama katolik dan nasrani akan memberikan ikan, singkong, dll untuk
masyarakat muslim tersebut kemudian sebaliknya orang muslim pun akan melakukan
hal yang sama kepada orang-orang yang beragama katolik dan nasrani. Kemudian jika
ada orang-orang nasrani dan orang-orang
katolik yang ingin menyantap daging babi mereka harus pergi ke hutan atau ke
kebun untuk mamasak babi tersebut. Karena di kapung pak Yohanes tersebut ada
peraturan bahwa orang-orang nasrani dan katolik tidak boleh memanggang dan
menggoreng babi di kampung tersebut. Hal ini di maksudkan agar orang muslim
yang ada di kampung tersebut tidak mencium aroma daging babi, sehingga hal
tersebut tidak membuat mereka melanggar aturan agamanya. Jika ingin memasak
daging babi itu orang-orang nasrani dan katolik hanya dapat memasak yang basah(
kuah) tidak boleh kering ( goreng atau bakar).
Di kabupaten
kaimana sendiri terdiri dari tujuh suku yang berbeda dan memiliki bahasa yang
berbeda pula untuk berinteraksi. Sehingga Pak Yohannes belum tentu dapat berinteraksi
dengan ke tujuh suku yang ada di kabupaten kaimana ini, sebenarnya kosakata
bahasa yang ada di setiap suku itu sama yang membedakan bahasa tersebut hanya
bahasa kasar dan halus dalam penyampaiannya. Di satu suku mungkin
harusmenggunakan bahasa yang pengucapannya halus yang bertujuan untuk
menghormati orang yang lebih tua darinya. Biasanya orang-orang yang ada di
teluk kargoni saling menggunjungi satu sama lain pada hari raya agama meski
agama mereka berbeda-beda, misalnya orang-orang nasrani dan katolik datang
berkunjung ke orang-orang muslim yang sedang merayakan hari Ramadhan. Begitu pula
orang muslim ia akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang-orang
nasrani.
Di irian tidak boleh ada pertikaina, kenapa? Karena itu
merupakan sumpah adat yang ada di daerah tersebut yang melarang adanya
pertikaian antar umat beragama. Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat papua waktu
dulu yaitu ? menurut pa Yohannes waktu
dulu
orang-orang papua terkenal suka berkelahi dan mabuk-mabukan. Pak
yohannes
sendiri sudah mengenal tuak dari kelas 4 SD, biasanya ia mendapat tuak
itu dari
daerah Enaou. Minum Tuak ini biasanya bersamaan dengan memakan gambir (
biasanya orang jawa gunakan untuk nginang ). Itu merupakan salah satu
kebiasaan yang ada pada orang-orang papua, kebiasaan itu biasanya mereka
dapatkan dari mereka kecil.
Sampai
disini cerita berakhir, meski awalnya saya penasaran denga orang-orang
papua. akhirnya dengan tugas KAB ini saya melakukan wawancara sendiri ke
orang-orang papua tersebut, yang akhirnya membuat rasa penasaran saya
pun hilang tak tersisa. ini merupakan pengalaman baru saya untuk
mengenal orang-orang papua lebih mendalam.
Fakta-Fakta tentang Papua Indonesia
FAKTA-FAKTA UNIK TENTANG PAPUA
1. Di Papua terdapat 268 bahasa daerah selain Bahasa Indonesia yang digunakan dan dikembangkan oleh berbagai suku di sana. Sehingga para peneliti di Amerika dan Eropa menyebut tanah Papua sebagai laboratorium bahasa.
Silakan di intip:
http://www.thecrowdvoice.com/post/bahasa-di-papua-dan-papua-barat-5924669.html
2. Bagian utara dan timur Papua merupakan daerah rawan gempa, sedangkan di bagian selatan termasuk daerah yang stabil.
3. Terdapat lebih dari 255 (52 %) suku asli di wilayah Papua. Sedangkan 48 % nya adalah Non-Papua yang didominasi oleh suku dari Jawa dan dari Sulawesi.
4. Di Papua terdapat Puncak Jaya yang merupakan puncak gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian diatas 5.000 meter. Puncak ini unik karena bersalju abadi padahal terletak di garis khatulistiwa.
5. Papua memiliki beberapa fauna khas diantaranya Cendrawasih, burung pintar, Kanguru, Kus-kus, kupu-kupu sayap burung dan Kasuari yang endemik di wilayah tersebut.
baca lebih lanjut gan:
http://www.thecrowdvoice.com/post/burung-cendrawasi-dari-papua-4891447.html
http://www.thecrowdvoice.com/post/burung-pintar-dari-papua-barat-4779728.html
http://www.thecrowdvoice.com/post/kupu2-sayap-burung-dari-papua-4800635.html
6. Di Papua terdapat tumbuhan obat yang disebut "SARANG SEMUT" dan "BUAH MERAH" yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, dan bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS.
Lebih lengkapnya di sini sob:
http://www.thecrowdvoice.com/post/buah-merah-papua-5904098.html
7. Salah satu senjata tradisional suku Papua adalah pisau belati yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan hulunya dihiasi bulu dari kasuari.
sumber : http://www.thecrowdvoice.com
Tradisi masyarakat Papua dalam minuman keras
Minuman keras (Miras) menjadi salah satu masalah di antara banyak masalah di tanah Papua. Alkohol telah membunuh
orang Papua seperti masalah lainnya yang juga membunuh. Dengan
mengkonsumsi alkohol yang berlebihan membuat orang tidak sadarkan diri.
Ada statement mengatakan ‘’kalau orang papua kaya tidurnya di
pinggiran jalan kalau miskin tidurnya di kasur empuk, kalau orang jawa
kaya tidurnya di kasur empuk kalau miskin tidurnya di bawa kolong
jembatan.’’
Dari statement di atas sesuai dengan realita dalam keidupan di sekitar kita, contohnya di kota
Sorong. Terbukti apabila anda berolahraga pagi pada hari minggu maka
anda akan menemukan orang papua kaya sedang terbaring di pinggiran jalan
karena baru saja merayakan pesta miras semalam. Sebaliknya orang jawa
miskin di Jakarta anda akan menemukan tempat tinggalnya di bawa kolong
jembatan. Ini menunjukkan bahwa kurangnya kepedulian pemerintah
setempat.
Dalam
keadaan seperti itu, maka apa saja dapat dilakukan, termasuk seks
bebas. Bisa mati ditabrak mobil di jalan raya, dibunuh orang di pasar,
bisa juga mati karena berlebihan alkohol, dan bahkan mati karena seks
bebas yang dikendalikan oleh alkohol.
Perlu
diketahui bahwa angka kematian orang Papua saat ini tinggi. Sementara
angka kelahiran sungguh sedikit. Hampir setiap saat orang Papua banyak
yang mati karena alkohol, terutama anak-anak usia produktif. Belum lagi
mati karena faktor lain. Orang Papua seakan lahir sekarang untuk mati
besok. Kalau tidak lahir sekarang besok tetap mati, itulah kenyataannya.
Dalam
diskusi dengan sejumlah Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat,
Tokoh Pemuda , Akademisi, Aktivis LSM dan Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah
Nabire, Ruben Edowai mengatakan “Dalam beberapa bulan ini saja, sudah
sebanyak 365 orang dari suku Mee meninggal dunia di Nabire. Ini bukan
mengada-ada, tapi data yang kami temukan di lapangan, katanya seperti
dikutip PapuaPos, 20 Mei 2007. Lalu bagaimana di Jayapura,
Timika, Sorong, Merauke, Biak, Serui, Fak-fak, Wamena, Pegunungan
Bintang, Enarotali, Puncak Jaya dan lainnya?
Minuman keras adalah candu. Pemahaman ini bertitik tolak dari realita dan tidak
bisa dipungkiri. Ada beberapa teman dalam pembicaraan mengatakan hidup
tanpa minum alkohol rasanya kurang. Ucapan itu sepertinya sudah
membenarkan alkohol (minuman keras) sebagai candu.
Banyak teman mengakui dengan minum alkohol (mabuk) membuat mereka percaya diri, berani tampil di depan umum untuk mengekspresikan diri, tentang bakatnya yang terpendam. Ataupun berani untuk membuat kegaduhan, bahkan ada yang menjadi berani untuk melakukan ataupun terlibat dalam kasus pemerkosaan, perkelahian dan pembuhuhan. Ini mebenarkan pengakuan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Drs. Daud Sihombing SH, Dari catatan polisi pada setiap laporan akhir tahun, semua kejadian kriminal seperti pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pencurian, penipuan, pemerasan, teror dan seterusnya berawal dari miras. Miras ini membuat orang menjadi pemalas, bermental santai tetapi ingin mendapat untung besar, dan semangat belajar para siswa sekolah pun menurun. Hal itu terjadi karena seorang alkoholik nalar sudah tidak akan berfungsi sebagai manusia normal barangkali seperti orang kelainan jiwa alis gila.
Banyak teman mengakui dengan minum alkohol (mabuk) membuat mereka percaya diri, berani tampil di depan umum untuk mengekspresikan diri, tentang bakatnya yang terpendam. Ataupun berani untuk membuat kegaduhan, bahkan ada yang menjadi berani untuk melakukan ataupun terlibat dalam kasus pemerkosaan, perkelahian dan pembuhuhan. Ini mebenarkan pengakuan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Drs. Daud Sihombing SH, Dari catatan polisi pada setiap laporan akhir tahun, semua kejadian kriminal seperti pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pencurian, penipuan, pemerasan, teror dan seterusnya berawal dari miras. Miras ini membuat orang menjadi pemalas, bermental santai tetapi ingin mendapat untung besar, dan semangat belajar para siswa sekolah pun menurun. Hal itu terjadi karena seorang alkoholik nalar sudah tidak akan berfungsi sebagai manusia normal barangkali seperti orang kelainan jiwa alis gila.
Bila kita melirik sejarah Papua, terutama
di kalangan orang pegunuangan Papua mereka tidak sama sekali mengenal
minuman beralkohol. Tidak ada tradisi pesta minuman keras, karena tidak
ada bahan untuk produk alkohol. Kecuali
derah pesisir pantai Papua mereka yang lebih dahulu sudah melakukan
kontak dengan orang luar Papua. Mereka sudah mengenal minuman
beralkhohol dari pohon kelapa ataupun aren yang disebut sagero (saguer/bobo).
Seorang
aktivis Aborigin, Charles Perkin menuliskan, bahwa orang Aborigin
sering minum dalam pertemuan-pertemuan tradisional, tidak sebagai
minuman-minuman yang sengaja melanggar tata cara minum sebagimana
mestinya. Mereka justru memenuhi sindrom kasihanilah
saya kalau mereka di perbolehkan memperlihatkan tata cara minum yang
tidak dapat diterima umum. Hal yang sama juga terjadi di kalangan para
pecandu alkohol di Papua. Kadang minum hanya untuk mecari perhatian,
ataupun untuk melampiaskan emosi. Dengan demikian mereka terlihat
sebagai manusia yang tidak dewasa menyelesaikan masalah.
Bisakah
kita menerima ketika mengatakan alkohol sebagai candu masyarakat?
Entalah. Tetapi, yang jelas di dunia ini apa lagi yang bukan candu?
Semuanya cantu? Hehehe……. Tidak tahu! Wow, Sebenarnya pengertian tentang
candu tidak begitu dijelaskan secara detail. Makna candu kadang sama
dengan ketagihan, sesuatu yang sangat disukai atau sesuatu yang menjadi
kegemaran.
Kecanduan itu datang dari suatu proses yang perlahan menggerakkan kita untuk terlibat di dalammya. Setelah kita terbiasa dengan kegiatan tersebut dan menjadi kegemaran kita baru disebut sebagai kecanduan. Hanya saja candu kadang bermakna negatif, dibandingkan kata kegemaran atau hobi, atau kebiasaan.
Kecanduan itu datang dari suatu proses yang perlahan menggerakkan kita untuk terlibat di dalammya. Setelah kita terbiasa dengan kegiatan tersebut dan menjadi kegemaran kita baru disebut sebagai kecanduan. Hanya saja candu kadang bermakna negatif, dibandingkan kata kegemaran atau hobi, atau kebiasaan.
Sahabat, tahu tidak pemberantasan miras hanya sebuah “WACANA’’.
Itulah sebabnya, pemberantasan alkoholime hanya menjadi wacana menarik diantara kita yang punya tingkat pemahaman dan nalar baik. Dengan menghilakang anggapan
kolot, bahwa Alkohol hanyalah suatu masalah di kota-kota besar dan
tidak di kota-kota kecil ataupun di perkampungan yang terpencil. Justru
di tempat-tempat terpencil saat ini masalah alkohol sangat kritis.
Tingkat penganguran sangat tinggi, di antara generasi mudahnya terjadi
kebosanana yang amat sangat, dan sekolah-sekolah setempat tidak dapat
menampung minat kaum mudah. Mengkonsumsi tanpa mengetahui efek samping dan dampak sebagai pembunuh jiwa manusia sehat.
Mengapa demikian? Orang yang alkoholisme tetap terlihat seperti kelainan jiwa, sakit jiwa, sebagai akibat melemah atau matikanya syaraf ingatan. Disanalah kaum perubah dan sasaran diskusi menjadi tempat pilihan. Tidak hanya diskusi tetapi, kemudian menjadi wujutnyata, karya bagi pembebasan manusia dari keterbelengguhan jiwa.
Pecandu alkohol di Papua terus bertambah. Sudah sangat mejarah kalangna muda dan tua tanpa memandang perbedaan sex. Alkoholisme menyebakan meningkatnya tingkat kriminalitas di kota maupun di perkampuangan. Dan saat ini pembunuhan bermotif alkohol semakin gencar untuk melakukan tindakan genosida di Papua. Ada beberapa kasus, misalkan pada tahun 1999, seorang intelek Papua, Obet Badii, Dosen Filsafat Fajar Timur yang dibunuh oknum tertentu. Untuk menghilangkan jejek, pembunuh lalu menumpahi minuman beralkohol dibagian mulutnya. Padahal yang sebenarnya ia tidak biasa mengonsumsi minuman beralkohol. Kita juga masih ingat untuk kepentingan membeli alkohol Arnol Ap seorang tokoh intelek mudah dijual oleh temannya yang sudah terjangkit penyakit alkoholisme.
Mengapa demikian? Orang yang alkoholisme tetap terlihat seperti kelainan jiwa, sakit jiwa, sebagai akibat melemah atau matikanya syaraf ingatan. Disanalah kaum perubah dan sasaran diskusi menjadi tempat pilihan. Tidak hanya diskusi tetapi, kemudian menjadi wujutnyata, karya bagi pembebasan manusia dari keterbelengguhan jiwa.
Pecandu alkohol di Papua terus bertambah. Sudah sangat mejarah kalangna muda dan tua tanpa memandang perbedaan sex. Alkoholisme menyebakan meningkatnya tingkat kriminalitas di kota maupun di perkampuangan. Dan saat ini pembunuhan bermotif alkohol semakin gencar untuk melakukan tindakan genosida di Papua. Ada beberapa kasus, misalkan pada tahun 1999, seorang intelek Papua, Obet Badii, Dosen Filsafat Fajar Timur yang dibunuh oknum tertentu. Untuk menghilangkan jejek, pembunuh lalu menumpahi minuman beralkohol dibagian mulutnya. Padahal yang sebenarnya ia tidak biasa mengonsumsi minuman beralkohol. Kita juga masih ingat untuk kepentingan membeli alkohol Arnol Ap seorang tokoh intelek mudah dijual oleh temannya yang sudah terjangkit penyakit alkoholisme.
sumber : http://unik.kompasiana.com
Langganan:
Postingan (Atom)